Laman

Kamis, 12 Desember 2019

Metode ASOSIS Meningkatkan Prestasi Belajar


Materi pembelajaran IPS ada dalam kehidupan sehari-hari . Bila disampaikan hanya dengan metode ceramah, akan terjadi stagnasi, kejenuhan dan kebuntuan. Pembelajaran menjadi membosankan dan tidak mencapai tujuan.
Oleh karena itu , dalam pembelajaran IPS perlu Pendekatan Pembelajaran Berbuat (action learning approach), yaitu menekankan pada usaha memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan perbuatan-perbuatan moral dan atau karya , baik secara perseorangan maupun secara bersama-sama dalam suatu kelompok (https://heriantonasution.blogspot.com/2017/02/pembelajaran-berbuat.html)
Pembelajaran di SMPN 3 Banjarnegara IPS memerlukan penerapan pembelajaran atraktif (yang memicu siswa berbuat/berkarya) dan interaktif (yang mendorong siswa berinteraksi dengan literasi, siswa, guru dan sumber belajar lainnya ). Salah satunya adalah dengan menerapkan metode ASOSIS (Arisan Soal Siswa).
Penerapan Metode ASOSIS sintaknya sebagai berikut .Pertama, pada pertemuan sebelumnya ,siswa diberi tugas untuk merangkum materi pelajaran .Kedua, di awal pembelajaran, siswa disuruh membuat soal minimal 6 dengan level kognitif yang berbeda beda ( C1 sampai C6). Masing-masing siswa diberi 6 kertas kecil untuk menulis soal , dan mencantumkan nama pembuat soal , kemudian melintingnya menjadi seperti lintingan kertas arisan.
Langkah ketiga, siswa setor lintingan soal kepada guru. Empat, guru mengocok seluruh lintingan kertas soal, lalu membacakan soal yang keluar. Lima, siswa dipersialakan berebut menjawab. Untuk menghindari terjadinya monopoli oleh siswa tertentu, guru bisa membagi kesempatan pada siswa sesuai kelompok atau wilayah tempat duduk.
Langkah keenam, guru mencentrang nama penjawab soal dan menuliskan skornya. Tujuh , guru meminta siswa meranking perolehan skor jawaban dan mengumumkan 3 besarnya. Delapan, pemberian penghargaan kepada rangking 3 besar berupa tepuk tangan, ucapan selamat, jajan atau benda lainnya yang mendidik. Sembilan, guru bersama siswa merefleksi pembelajaran, mengambil kesimpulan dan menyampaikan pesan moral.
Pelaksanaan Metode ASOSIS memerlukan :(a) aturan main, (b) wadah penampung soal,(c) Daftar KKOLPB (Kata Kerja Oprasional Level Pengetahuan Menurut Bloom ),(d) papan skor.
Metode ASOSIS dapat meningkatkan prestasi belajar siswa , baik yang berupa prestasi akademik, maupun prestasi non akademik antara lain : mendorong siswa rajin membaca, terlatih membuat rangkuman, secara bertahap memahami KKOLPB, terlatih membuat dan menjawab soal HOTS, banyak berinteraksi dengan teman sejawat, guru dan sumber belajar lainnya . Siswa menjadi terbiasa berkomunikasi secara ilmiah di depan umum. Juga memicu persaingan sehat di antara siswa untuk memperoleh scor tertinggi dalam menjawab soal. Kegiatan pembelajaran menjadi atraktif, dinamis, kontributif dan produktif (antara lain dengan dibuatnya Bank Soal ,kumpulan soal-soal yang dibuat oleh siswa).
Penerpan metode ASOSIS dalam pembelajaran membutuhkan keuletan  guru dan siswa dalam mempersiapkan materi pelajaran, penjelasan sintak, aturan main serta sarana prasarana. Guru ditantang untuk trampil berkomunikasi, menggugah siswa berkomunikasi dan berperan aktif,  serta lancar dan adil mendistribusikan komunikasi dan informasi agar terwujud keadilan sosial dalam pembelajaran.
Sukses dan tidaknya penerapan metode ASOSIS banyak bergantung pada  kelancaran komunikasi guru dengan siswa sebelum dan selama pembelajaran, kesungguhan dan keuletan guru dan siswa berperan dalam  proses serta kesiapan sarana prasarana.

Karya Bp. Purwo Setiono, S.Pd - Guru IPS SMPN 3 Banjarnegara. Terbit di Jateng Pos, Rabu (11/12)

0 komentar:

Posting Komentar