Laman

Rabu, 28 Agustus 2019

SMP Negeri 3 Banjarnegara Raih 7 Emas

Banjarnegara - Berbeda dengan upacara-upacara sebelumnya, kali ini upacara pengibaran bendera di hari Senin (26//8/2019), Purwanto, SE, M.Si, camat Madukara Banjarnegara, menjadi pembina dalam upacara di SMP Negeri 3 Banjarnegara. Upacara ini juga dihadiri oleh Kapolsek Madukara, AKP Hasan Suhairi S.Sos; Danramil Madukara, Kapten Inf. Koko Suwarko, perwakilan dewan Guru dan anak-anak SMP IT Permata Hati Banjarnegara, serta seluruh dewan guru, staf TU dan anak-anak SMPN 3 Banjarnegara.
Upacara berjalan lancar, walaupun diiring hujan rintik-rintik. Pada kesempatan ini Camat memberikan motivasi kepada seluruh peserta upacara agar senantiasa disiplin dan semangat belajar.
“Disiplin dan semangat belajar harus ditanamkan sejak dini’, katanya
Berkaitan dengan penerimaan siswa dengan sistem zonasi juga  Camat menyampaikan, “Walaupun anak-anak SMP Negeri 3 Banjarnegara berasal dari desa tetapi jangan sampai patah semangat.  Insya Allah dengan disiplin dan semangat belajar dapat dijadikan sebagai bekal awal untuk kehidupan yang lebih baik”, jelasnya. 
Bahkan ia juga memberi contoh beberapa orang desa yang sukses. 
Pak Camat juga menyampaikan terimakasih kepada SMP Negeri 3 Banjarnegara dan SMP IT Banjarnegara yang telah mengirimkan peserta didik terbaiknya sebagai pasukan paskibra dalam upacara peringatan HUT RI ke-74 di lapangan Kenteng Madukara.
Setelah selesai upacara dilanjutkan dengan penyerahan piagam dan medali kepada jawara pencak silat dalam “Kejuaraan Nasional Pencak Silat Piala Rektor 3 UNISSULA Tingkat Pelajar dan Dewasa (SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA dan Mahasiswa) Tahun 2019”. 
Kejuaraan ini diselenggarakan di kampus UNISSULA Semarang pada hari Selasa – Kamis tanggal 20 – 23 Agustus 2019 yang diikuti 900 lebih peserta dari berbagai macam perguruan pencak silat di Indonesia. Dalam kejuaran nasional ini kontingen SMPN 3 Banjarnegara meraih 7 medali emas, 6 medali perak dan 3 medali perunggu. Piagam dan medali diserahkan oleh Camat, Kapolsek dan Danramil Madukara kepada para jawara SMPN 3 Banjarnegara yang berhasil menyabet medali emas, yaitu Pebrianti P, Aswari Wanda, Putri Cakra K, Farida A’isy F, Agista Vidinalia R, Ibnu Nugroho, dan Ahmad Fauzi.  Adapun Jawara SMPN 3 Banjarnegara yang berhasil menyabet medali perak, yaitu Okta Pianti Gendis S, Rahma Mustika Ayu, Silviana Novitasari, Riska Ratna Sari, Agustin Fajar S, dan Rahma Wardani.
Sedangkan jawara SMPN 3 Banjarnegara yang berhasil menyabet medali perunggu, yaitu Yosi Hendra P, Azzahra Chika M, dan Angelita Suci R.
Selaku Kepala SMP Negeri 3 Banjarnegara, Suratno, S.Pd  mengucapkan terimakasih kepada Camat Madukara yang  sudah memberikan amanat dan motivasi kepada peserta didik SMPN 3 Banjarnegara serta perkenanan Camat Madukara, Kapolsek Madukara dan Danramil Madukaran untuk menyampaikan piagam dan medali kepada jawara SMPN 3 Banjarnegara.
Suratno berharap, kerjasama yang dilakukannya dengan pihak Kecamatan, Polsek dan Koramil Madukara berjalan secara terus-menerus dan saling berkesinambungan dengan baik. 
“Semoga kerjasama ini terus berjalan dan saling berkesinambungan dengan baik,” ungkapnya lagi.
Bupati Banjarnegara sebelumnya memberi selamat kepada Kontingen SMP Negeri 3 Banjarnegara prestasi yang gemilang. Komponen tersebut sebelum berangkat berlaga menghadap Pak Bupati untuk mohon doa restu dan dukungan.
"Pastinya selamat kepada SMP 3 Banjarnegara atas prestasinya yang semakin moncer," kata Budhi Sarwono. (Muji P/Dinkominfo)

Sumber: https://banjarnegarakab.go.id/v3/index.php/berita-165/sosial-budaya/4659-smp-negeri-3-banjarnegara-raih-7-emas
BACA SELENGKAPNYA - SMP Negeri 3 Banjarnegara Raih 7 Emas

SMP 3 Banjarnegara Raih 7 Emas

BANJARNEGARA - Kontingen SMP 3 Banjarnegara meraih 7 medali emas pada kejuaraan nasional Pencak Silat Piala Rektor 3 UNNISULA tingkat pelajar dan dewasa baru-baru ini. Selain itu juga meraih enam medali perak dan tiga medali perunggu.

Kegiatan tersebut diikuti 900 lebih peserta dari berbagai macam perguruan pencak silat di Indonesia.

Camat Madukara, Purwanto, saat menyerahkan piagam usai upacara bendera kmarin, memberikan apresiasi yang tinggi atas hasil yang berhasil diraih. "Tentu di tengah persaingan yang ketat di kejuaraan, bukan hal yang mudah mendapatkan prestasi yang gemilang.  Kerja keras dan kerja sama seluruh pihak sangat dibutuhkan, "ujar dia.

Ia memberikan motivasi kepada seluruh peseta didik agar senantiasa disipin dan semangat belajar.  Kedisiplinan dan semangat belajar ahrus ditanamkan sejak dini.

Berprestasi

Meskipun sebagaian besar peserta didik sekolah berasal dari desa, namun tidak ada alasan untuk tidak belajar dan berprestasi.  Nyatanya, banyak contoh orang-orang yang sukses berasal dari desa.

Jawara SMP 3 Banjarnegara yang berhasil menyabet medali emas, yaitu Pebrianti P, Aswari Wanda, Putri Cakra K, Farida A’isy F, Agista Vidinalia R, Ibnu Nugroho, dan Ahmad Fauzi.  Adapun yang berhasil menyabet medali perak, yaitu Okta Pianti Gendis S, Rahma Mustika Ayu, Silviana Novitasari, Riska Ratna Sari, Agustin Fajar S, dan Rahma Wardani. 

Sedang siswa yang berhasil menyabet medali perunggu, yaitu Yosi Hendra P, Azzahra Chika M, dan Angelita Suci R.

Kepala SMP 3 Banjarnegara, Suratno menagatkan, pihaknya berharap dengan keberhasilan ini dapat menambah motivasi peserta didik yang lainnya untuk meraih prestasi.  Sekolah juga memberikan pernghargaan kepada peserta didik yang sudah berhasil meraih prstasi.

Ia berharap tidak sampai disini melainkan terus meraih prestasi yang lebih tinggi.

Sumber: Suara Merdeka 28 Agustus 2019 halaman 21
BACA SELENGKAPNYA - SMP 3 Banjarnegara Raih 7 Emas

Kontingen Pencak Silat SMPN 3 Banjarnegara Juarai Kejurnas di Semarang


BANJARNEGARA, SATELITPOST – Camat Madukara, Purwanto, bertindak sebagai pembina upacara bendera di SMP Negeri 3 Banjarnegara, Senin (26/8).

Berbeda dengan upacara rutin sebelumnya, upacara bendera tersebut juga dihadiri Kapolsek Madukara, AKP Hasan Suhairi, Danramil Madukara, Kapten Inf Koko Suwarko, perwakilan dewan Guru dan anak-anak SMP IT Permata Hati Banjarnegara, serta seluruh dewan guru, staf TU dan siswa-siswi SMPN 3 Banjarnegara.

Dalam kesempatan tersebut, camat memberikan motivasi kepada seluruh peserta upacara agar senantiasa disiplin dan memupuk semangat belajar.

“Terima kasih kepada SMP Negeri 3 Banjarnegara dan SMP IT Banjarnegara yang telah mengirimkan peserta didik terbaiknya, sebagai pasukan paskibra dalam upacara peringatan HUT RI ke-74, di Lapangan Kenteng Madukara,” ujarnya.

Usai upacara, agenda dilanjutkan dengan penyerahan piagam dan medali kepada para jawara pencak silat pada kejuaraan nasional Piala Rektor 3 UNISSULA tingkat pelajar dan dewasa 2019, di Semarang 20 – 23 Agustus 2019 lalu.

Pada kejuaraan yang diikuti 900 peserta dari berbagai perguruan di Indonesia tersebut, kontingen SMPN 3 Banjarnegara berhasil membaca pulang 7 medali emas, 6 medali perak, dan 3 medali perunggu.

Kepala SMP Negeri 3 Banjarnegara, Suratno, menyampaikan terima kasih kepada camat, kapolsek, dan danramil Madukara yang sudah memberikan amanat dan motivasi kepada peserta didiknya.
“Semoga kerjasama ini, terus berjalan dan berkesinambungan,” ujarnya. (oel)

Kepsen: Camat Madukara, Purwanto, menyerahkan piagam penghargaan kepada perwakilan kontingen pencak silat usai menjadi pembina upacara bendera, di SMP Negeri 3 Banjarnegara, Senin (26/8). ISTIMEWA

Sumber : Satelit Pos 27 Agustus 2019
BACA SELENGKAPNYA - Kontingen Pencak Silat SMPN 3 Banjarnegara Juarai Kejurnas di Semarang

Rabu, 21 Agustus 2019

Pengurus MKKS-SMP Kabupaten Banjarnegara yang Baru

Assalamu'alaikum wr.wb.
Hallo teman-teman. Pada hari ini, Rabu (21/8/2019) kami berdua sangat beruntung karena mendapat kesempatan mewawancarai secara langsung kepada pengurus baru  MKKS - SMP Kabupaten Banjarnegara di ruang Kepala SMPN 3 Banjarnegara. O ya teman, MKKS itu singatan dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah loch... Langsung aja yach teman-teman ini adalah hasil liputannya.

MKKS - SMP Kabupaten Banjarnegara baru saja memilih pengurus baru.  Pemilihan pengurus baru MKKS-SMP Kabupaten Banjarnegara tersebut dihadiri seluruh kepala sekolah SMP Se- Kabupaten Banajrnegara di Rumah Makan Sari Rahayu 2 Gumiwang Banjarnegara pada hari Kamis tanggal 15 Agustus 2019. Acara tersebut berjalan dengan lancar sehingga setelah melalui pemilihan terpilih personlia  pengurus baru masa bhakti tahun 2019 - 2022, yaitu:
  1. Ketua 1 : Bp. Adwi Prayitno, S.Pd - Kepala SMPN 2 Punggelan
  2. Ketua 2 : Bp. Sutikno, S.Pd - Kepala SMPN 3 Mandiraja
  3. Sekretaris : Bp. Suratno, S.Pd - Kepala SMPN 3 Banjarnegara
  4. Bendahara : Ibu Ade Ema Wardani, S.Pd - Kepala SMP Negeri Satap Karangkobar
  5. Ketua Bidang Pengembangan Kurikulum dan Kesiswaan: Bp. Moh. Masduki Rahmat, M.Pd.I - Kepala SMPN 1 Karangkobar
  6. Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia: Ibu Hartini, S.Ag - Kepala SMP PGRI Klampok
  7. Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dan Sosial: Bp. Supono, S.Pd - Kepala SMPN 3 Wanayasa
Ketua MKKS, Bapak Adwi, "Saya merasa kaget dan terharu karena teman-teman kepala sekolah mempercayai untuk mengkoordinir dalam memajukan sekolah khususnya tingkat SMP di Kabupaten Banjarnegara, sekaligus merasa ada beban kerja yang menunggu", katanya

Sebagai Ketua MKKS yang baru, dalam waktu dekat ini, Bapak Adwi bersama tim akan menggelar rapat kerja untuk menentukan program kerja apa saja yang akan dilakukan kedepan.

Selanjutnya  Ketua MKKS, Bapak Adwi juga menyampaikan bahwa visi misi MKKS dalam kepemimpinan beliau yaitu "Kreatif, mandiri, dan berdaya guna dalam meningkatkan pendidikan tingkat SMP di Kabupaten Banjarnegara secara keseluruhan dan berbudaya". Oleh karena itu selama kepemimpinan ini, beliau bertekad mengembangkan program terbaiknya, yaitu :
  1. Peningkatan profesionalisme kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik yang berakhlakqul karimah sebagai objek pendidikan
  2. Menjadi mitra Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga dan instansi terkait untuk memajukan pendidikan agar berbudaya dan bermartabat
Namun demikian untuk mencapai program-program itu tentu tidak semudah membalikan telapak tangan karena selain terdapat unusr-unsur pendukung juga terdapat beberapa hambatan dan tantangan. "Letak geografis yang jauh dan banyak wilayah pegunungan, maka hambatan yang sangat dirasakan  adalah komunikasi dan transportasi", jelas Pak Adwi

"Namun demikian, apapun hambatan dan tantangannya, Insya Allah dengan kerjasama yang baik dari seluruh anggota MKKS-SMP se Kabupaten Banjarnegara maka visi misi MKKS - SMP Kabupaten Banjarnegara periode ini dapat tercapai," tambahnya.

Pak Adwi juga menyampaikan 3 (tiga) harapan, yaitu:
  1. Pengurus bisa melaksanakan tugas dengn baik dan kompak
  2. Para kepala sekolah dapat melaksanakan tugas dengan baik
  3. Dapat turut serta meningkatkan mutu pendidikan, khususnya pada jenjang SMP
Terimakasih teman-teman. Hanya itu yang dapat kami sampaikan. Tak lupa kami juga mengucapkan "Selamat dan sukses kepada seluruh pengrus MKKS-SMP se Kabupaten Banjarnegara yang baru. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan dan kemudahan kepada seluruh anggota  MKKS-SMP se Kabupaten Banjarnegara".
Wasssalamualakium wr.wb. (ol)

Reporter PISS: Hefy Adinda Putri (VIII A) dan Nabila Hasna Dwi Maulana (VIII B)

BACA SELENGKAPNYA - Pengurus MKKS-SMP Kabupaten Banjarnegara yang Baru

Jumat, 09 Agustus 2019

Petualangan di Balik Lemari

Pagi yang cerah Kris, Dodi, Stela dan Swety berjalan-jalan di rumah baru mereka, mereka pindah dari kota ke desa. Kris adalah anak pertama dari keluarga Doni. Dodi anaka kedua, sedangkan Stela anak ketiga. Anak keempatnya Swety.
Pada suatu hari Swety menenukan lemari tua di loteng, lemari itu sangatlah aneh. Karena terdengar suara keributan dari dalam pintu lemari tersebut. Dengan berani Swety membuka pintu tersebut, betapa kagetnya dia melihat seekor rusa berkepala manusia dan berkaki binatang,. Swety terkejut.
“Tidaaakkk” jerit Swety.
Spontan Kris, Dodi dan Stela langsung naik ke loteng. Mereka tidak menemukan Swety di loteng., tetapi mereka melihat lemari yang aneh. Dengan berani Kris membuka pintu lemari itu. Dan mereka terkejut melihat Swety sedang bermain dengan rusa yang aneh. Dengan cepat Stela memeluk Swety karena takut Swety dilukai oleh hewan tersebut.
“Siapa kamu?” tanya Kris.
“Aku adalah Stevan, manusia yang dikutuk oleh penyihir jahat,” jawab Stevan.
Karena merasa iba dengan Stevan, Swety ingin sekali menghilangkan kutukan Stevan.
“Kakak, aku ingin sekali membantu Stevan,” kata Swety.
Kris menjawab, “Bagaimana kita bisa membantunya?”
“Kita harus bertemu dengan penyihir itu, Stevan. Apa kau tahu di mana penyihir itu tinggal,” kata Swety.
“Aku tahu,” jawab Stevan.
Keesokan harinya Kris, Dodi, Stela dan Swety serta Stevan berpetualang menuju tempat penyihir jahat tersebut. Sudah satu minggu mereka berjalan dan pada saat itu mereka melihat istana yang sangat mengerikan. Dengan berani mereka masuk. Swety melihat sebuah tongkat sihir yang berwarna putih.
“Kakak, lihat ada sebuah tongkat yang berwarna putih,” kata Swety.
“Aku ingat legenda yang mengatakan bahwa ada sebuah tongkat yang dapat mengalahkan penyihir itu. Tetapi tongkat itu hanya bisa digunakan oleh seorang puteri yang baik hati” jawab Stevan, Dengan berani Swety mengambil tongkat itu. Saat Swety menyentuhnya, tubuh Swety mengeluarkan cahaya. Dengan seketika Swety berubah menjadi seorang puteri. Dan pada saat itu terdengar suara aneh.
“Swety...aku memilihmu untuk menjadi seorang puteri yang bisa mengalahkan penyihir jahat. Seketika suara itu hilang.
Terdengar suara penyihir itu, “ Hihi..hiiiii..hiii dasar manusia, kalian tidak akan pernah bisa mengalahkanku.
Dengan cepat mereka menaiki tangga dan mencari sang penyihir. Sesampai mereka di atas istana, mereka melihat penyihir jahat itu. Dengan cepat, penyihir itu bertarung dengan Swety.
Swety menggunakan kekuatan dari tongkatnya, kemudian terlihat sebuah cahaya keluar dari tongkat itu. Swety melontarkan cahaya tersebut ke penyihir. Dengan seketika, penyihir itu lenyap, dan kutupan penyihir itu hilang.
Stevan pun berubah menjadi manusia normal. Pada saat itu, Swety menitipkan tongkatnya kepada Stevan dan berkata, “Stevan, aku menitipkan tongkat ini padamu, aku mohon kau bisa menjaganya dengan baik”.
Dan pada saat itu, lemari yang ada di loteng rumah Swety tiba-tiba berada di hadapan mereka. Kris, Dodi, Stela dan Swety masuk ke dalam lemari itu. Dengan seketika mereka sudah berada di rumah mereka dengan selamat.

Karya  : Ani Anggraeni IX A
BACA SELENGKAPNYA - Petualangan di Balik Lemari

Legenda Peri Tiga Bersaudara


Zaman dahulu ada sebuah kerajaan yang saat makmur,karena di pimpin oleh raja yang baik hati yaitu raja Triton. Raja Triton mempunyai seorang putri yang cantik, yang bernama putri Bella.

Saat raja sedang berada di taman, tiba tiba awan hitam pun datang. Raja memerintahkan putri Bella masuk ke dalam istana. ternyata penyihir jahat itu ingin merebut tahta raja Triton. Sang penyihir menyerang kerajaan raja Triton dengan pasukan zombienya dan ia mencoba untuk masuk dan membunuh raja Triton. Raja Triton mencoba menghalangi penyihir supaya tidak masuk ke dalam istananya.

"Penyihir jahat kau tak akan pernah bisa masuk"ujar raja.  Kata siapa?”penyihir menjawab. Penyihir itu mengeluarkan mantranya dan menyerang raja Triton. Pasukan raja Triton kalah, dan penyihir jahat memenjarakan raja Triton dan putri Bella. Saat mereka berada di penjara, putri Bella melihat seorang laki laki yang di kurung.Jika ingin mengalahkan penyihir nyanyikan lagu tiga bersaudara,” kata laki-laki itu.“Apa, lagu tiga bersaudara?”jawab putri Bella.“Ayah, laki laki itu bilang jika ingin mengalahkan penyihir kita harus menyanyikan lagu tiga bersaudara" ujar putri.                                                                                                                                                                             

Tiga bersaudara, itu adalah sebuah legenda. Jika kita menyanyikan lagu tiga bersaudar, tiga orang peri baik akan datang membantu,”jawab raja. Ayo kita coba ayah, ’’ sambut putri gembira.  “Tapi, itu adalah legenda lama,” jawab raja.  

"Tapi kita harus tetap mencobanya ayah”ujar putri menyakinkan raja. “Baik ayo kita coba,”ujar raja. “Wahai peri tiga bersaudara, tolong kami dan bantu kami, mengusir kejahatan yang ada di sini,” mereka bernyanyi berulang ulang.
Cahaya merah, kuning dan hijau datang dan berubah menjadi peri peri cantik.

Peri merah berkata, ”Kami akan membantu mu.”

"Terima kasih,” ujar putri.

Penyihir marah karena ada peri tiga bersaudara yang ingin mengalahkannya. Peri peri membantu melepaskan raja dan putri dari penjara. Mereka naik ke atas istana dan ingin mencari penyihir itu. Saat sudah sampai di atas istana penyihir menyerang mereka.    

"Rasakan seranganku,”ujar penyihir.  

"Kami akan mengalahkan mu,” jawab para peri.
Penyihir dan para peri bertarung dan pada akhirnya, saat ketiga peri menyatukan kekuatan, penyihir dapat dikalahkan. Setelah penyihir jahat itu tiada, keadaan menjadi terkendali dan  kembali normal. 

Terima kasih para peri,” ujar raja dan putri.“Sama sama, kami akan kembali ke tempat asal kami,”ujar para peri.Selamat tinggal,” ujar putri Bella.
Setelah semua kembali normal rajaTriton dan putri Bella kembali memerintah kerajaan dengan aman dan damai. Rakyat pun bahagia dan sejahtera. 
Karya  : Ani Anggraeni IX A

BACA SELENGKAPNYA - Legenda Peri Tiga Bersaudara

Selasa, 06 Agustus 2019

Kemarau


Menyeruak angin kering sore ini
Melibas debu diam yang tak bersalah
Menebas daun kering yang masih ingin memleuk ibunya
Dan mencampaknnya ke sungai kering

Sesadis itu kau menyerang
Kemarau kering telah mengubah perangaimu
Tak menyisakan kelembutan dan kehangatan

By: Ibu Ely Indriani

BACA SELENGKAPNYA - Kemarau