Pagi
yang cerah Kris, Dodi, Stela dan Swety berjalan-jalan di rumah baru mereka,
mereka pindah dari kota ke desa. Kris adalah anak pertama dari keluarga Doni.
Dodi anaka kedua, sedangkan Stela anak ketiga. Anak keempatnya Swety.
Pada suatu hari Swety menenukan
lemari tua di loteng, lemari itu sangatlah aneh. Karena terdengar suara
keributan dari dalam pintu lemari tersebut. Dengan berani Swety membuka pintu
tersebut, betapa kagetnya dia melihat seekor rusa berkepala manusia dan berkaki
binatang,. Swety terkejut.
“Tidaaakkk”
jerit Swety.
Spontan
Kris, Dodi dan Stela langsung naik ke loteng. Mereka tidak menemukan Swety di
loteng., tetapi mereka melihat lemari yang aneh. Dengan berani Kris membuka
pintu lemari itu. Dan mereka terkejut melihat Swety sedang bermain dengan rusa
yang aneh. Dengan cepat Stela memeluk Swety karena takut Swety dilukai oleh
hewan tersebut.
“Siapa
kamu?” tanya Kris.
“Aku
adalah Stevan, manusia yang dikutuk oleh penyihir jahat,” jawab Stevan.
Karena
merasa iba dengan Stevan, Swety ingin sekali menghilangkan kutukan Stevan.
“Kakak,
aku ingin sekali membantu Stevan,” kata Swety.
Kris
menjawab, “Bagaimana kita bisa membantunya?”
“Kita
harus bertemu dengan penyihir itu, Stevan. Apa kau tahu di mana penyihir itu
tinggal,” kata Swety.
“Aku
tahu,” jawab Stevan.
Keesokan
harinya Kris, Dodi, Stela dan Swety serta Stevan berpetualang menuju tempat
penyihir jahat tersebut. Sudah satu minggu mereka berjalan dan pada saat itu
mereka melihat istana yang sangat mengerikan. Dengan berani mereka masuk. Swety
melihat sebuah tongkat sihir yang berwarna putih.
“Kakak,
lihat ada sebuah tongkat yang berwarna putih,” kata Swety.
“Aku
ingat legenda yang mengatakan bahwa ada sebuah tongkat yang dapat mengalahkan
penyihir itu. Tetapi tongkat itu hanya bisa digunakan oleh seorang puteri yang
baik hati” jawab Stevan, Dengan berani Swety mengambil tongkat itu. Saat Swety
menyentuhnya, tubuh Swety mengeluarkan cahaya. Dengan seketika Swety berubah
menjadi seorang puteri. Dan pada saat itu terdengar suara aneh.
“Swety...aku
memilihmu untuk menjadi seorang puteri yang bisa mengalahkan penyihir jahat.
Seketika suara itu hilang.
Terdengar
suara penyihir itu, “ Hihi..hiiiii..hiii dasar manusia, kalian tidak akan
pernah bisa mengalahkanku.
Dengan
cepat mereka menaiki tangga dan mencari sang penyihir. Sesampai mereka di atas
istana, mereka melihat penyihir jahat itu. Dengan cepat, penyihir itu bertarung
dengan Swety.
Swety
menggunakan kekuatan dari tongkatnya, kemudian terlihat sebuah cahaya keluar
dari tongkat itu. Swety melontarkan cahaya tersebut ke penyihir. Dengan
seketika, penyihir itu lenyap, dan kutupan penyihir itu hilang.
Stevan
pun berubah menjadi manusia normal. Pada saat itu, Swety menitipkan tongkatnya
kepada Stevan dan berkata, “Stevan, aku menitipkan tongkat ini padamu, aku
mohon kau bisa menjaganya dengan baik”.
Dan
pada saat itu, lemari yang ada di loteng rumah Swety tiba-tiba berada di
hadapan mereka. Kris, Dodi, Stela dan Swety masuk ke dalam lemari itu. Dengan
seketika mereka sudah berada di rumah mereka dengan selamat.
Karya : Ani Anggraeni IX A
0 komentar:
Posting Komentar